Setelah beberapa hari lalu heboh dengan bocornya dokumen beberapa negara yang disebar oleh situs Wikileaks, kini di Indonesia baru hangat di bicarakan mengenai situs baru yaitu Indoleaks.
Dihalaman Indoleaks.org terpampang beberapa dokumen rahasia seperti kasus lumpur lapindo dan kasus munir.
Pakar Informasi teknologi Abimanyu Wachjoewidajat berpendapat, Indoleaks tak seperti WikiLeaks yang membocorkan ribuan kawat diplomatik berisi rahasia banyak negara. Dia menduga pemilik Indoleaks milik perorangan, bukan perusahaan seperti WikiLeaks, setelah melihat tampilan web yang lebih menyerupai blog.
Itu sebabnya, validitas dan keaslian dokumen Indoleaks masih diragukan, karena tidak jelas siapa penanggung jawabnya. Dikatakannya, Indoleaks tak mengancam kerahasiaan negara. Sebab, situs itu hanya memindai dokumen hardcopy menjadi data digital. Kendati demikian, dia menghimbau masyarakat lebih kritis menyikapi Indoleaks.
Situs dengan motto 'Sebab informasi adalah hak asasi' itu dibuat pada awal Desember tahun ini. Indoleaks pertamakali menerbitkan dokumen tentang catatan ilmiah Lumpur Lapindo. Catatan tersebut menerangkan banyaknya kebohongan penguasa, peradilan dan aparat penegak hukum.
Situs tersebut terdaftar di PT Ardh Global Indonesia. Namun, domainnya terdaftar di Moergestel, Belanda, dan hosting di Amerika Serikat. Sayangnya, tak ada perincian mengenai pemilik situs ini.