Perdagangan Dunia Maya - Volume perdagangan di dunia maya, kini tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Dalam sebuah rilis terbarunya, situs e-commerce Tokobagus.com mengungkap nilai omzet bulanan yang begitu besar di situsnya.
Transaksi sebanyak 90.000 kali, terjadi pada Desember 2010, dengan nilai omzet mengagumkan yaitu sebesar Rp300 miliar," kata manajemen Tokobagus.com dalam rilisnya.
Menurut rilis tersebut, angka itu diperoleh dari hasil survei yang dilakukan Tokobagus dan melibatkan seller (penjual) dan buyer (pembeli), dengan tingkat kepercayaan 99 persen dan margin error lima persen.
"Nilai sebesar Rp300 miliar itu dipengaruhi oleh beberapa produk yang mempunyai nilai jual tinggi, seperti properti dan otomotif," ujar Remco Lupker, direktur Tokobagus.
Nilai omzet tersebut bisa dinilai besar, mengingat angka yang dirilis oleh beberapa situs e-commerce lain selama ini hanya berkisar miliaran rupiah, untuk jangka waktu yang lebih panjang.
Agustus lalu, situs e-commerce Tokopedia.com mengumumkan bahwa omzet akumulatif selama hampir setahun mencapai Rp6 miliar. Sementara itu, transaksi Plasa.com selama 2010 juga tercatat Rp10 miliar. Paling banter, Bhinneka.com yang telah malang melintang di perdagangan online, hanya mencatat omzet Rp60 miliar per tahun.
Selain itu, dari hasil survei yang dilakukan Tokobagus juga terungkap bahwa sebanyak 30 persen pembeli mengeluarkan kocek sebesar Rp1-5 juta untuk belanja di Tokobagus. Sekitar tiga persen responden belanja Rp10 juta, dan hanya tiga persen yang berbelanja di bawah Rp10.000 di Tokobagus.
Sementara itu, 42 persen dari pengunjung Tokobagus mengaku bertransaksi di Tokobagus antara 2-5 kali setiap bulannya. Selanjutnya, 21 persen pembeli mengaku hanya sesekali bertransaksi di Tokobagus.
Meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia memang mendongkrak peningkatan transaksi online. Tak heran bila kemudian beberapa pemain di tingkat global juga tak mau ketinggalan untuk menikmati besarnya pasar Indonesia.
Pada kuartal pertama tahun ini, situs e-commerce nomor satu Jepang, Rakuten, juga berencana untuk memulai operasional di Indonesia dengan menggandeng kelompok MNC.
Tokobagus optimistis tahun ini jumlah transaksi akan naik antara 150-200 persen dan volume transaksi juga diprediksi meningkat 125-150 persen.